Pages

Selasa, 08 Januari 2013

Cameron, Gadis 9 Tahun Hidup dengan Setengah Otak

                                        
Otak merupakan organ yang penting dari tubuh manusia. setiap bagian otak mempunyai fungsinya masing-masing yang sangatlah penting. lalu bagaimana jika salah satu bagian otak itu hilang ? inilah yang terjadi dengan Cameron.
Di usia sekecil yaitu 9 tahun, Cameron Mott harus kehilangan setengah organ otaknya dalam sebuah operasi radikal. Ia harus merelakan otak kanannya karena sindroma Rasmussen yang dideritanya.
                                  
Sindroma Rasmussen mulai terlihat sejak Cameron berusi tiga tahun. Penyakit langka ini meluas dan mematikan fungsi otak kanannya. Akibatnya, kejang-kejang dan gejala epilepsi hebat menghiasi hari-hari gadis kecil ini.

"Sangat menakutkan, karena sebagai orangtua Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi pada anak Anda setelah operasi otak yang dramatis," kata sang ibu, Shelly Mott, seperti diberitakan dari laman Mailonline.

Atas persetujuan keluarga, Cameron menjalani bedah kepala untuk pengangkatan otak kanannya. Tindakan berisiko tinggi dengan harapan hidup yang sangat tipis itu harus ditempuh demi menghentikan kejang-kejang dan epilepsi hebat yang selalu menderanya setiap waktu.

Sejak awal dokter telah mengatakan, seandainya Cameron lolos dari maut, kemungkinan besar akan mengalami koma dan lumpuh pada sisi kiri tubuhnya. Sebab, otak kanan adalah organ pengontrol tubuh bagian kiri.
Namun ajaib, ketakutan-ketakutan itu tak terjadi. Usai operasi dan menjalani fisioterapi, Cameron dapat berlari, dan bermain, kendati sedikit pincang dan kehilangan penglihatan tepi. Ia hanya menjalani perawatan di rumah sakit selama empat minggu.

Adakah ia merasakan efek operasi? Cameron menjawab, "Tidak terasa sama sekali." Cameron mengaku tetap mengejar impiannya. "Saya akan menjadi seorang balerina saat besar nanti." 

Renungan :
Cameron adalah gadis berumur sembikan tahun. Kendati ia masih sangat muda, ia sangat tabah dalam menjalani hidup. Ia memiliki semangat juang untuk bertahan yang tinggi. Orang tuanya juga demikian, mereka begitu berani dalam mengambil resiko dan selalu memberikan dukungan kepada anaknya.
Dewasa ini, banyak sekali orang yang sudah diberikan berbagai kemampuan oleh Tuhan. Diberikan tubuh maupun otak yang lengkap, tubuh dan otak yang masih dapat di fungsikan, dalam kehidupannya selalu menyia-nyiakan kehidupan. Begitu gampang ia menyerah akan cobaan yang diberikanNya sehingga berusaha mengakhiri hidupnya.
Kita harus meniru semangat Nort caroline. Begitu besar semangatnya untuk hidup. Jika kita memiliki niat yang tulus pasti akan diberikan jalan oleh Tuhan. Janganlah gampang menyerah begitu saja tanpa adanya usaha.

2 komentar:

AYAHE MELA mengatakan...

Sobat, kunjungan balik dari ELTELU -:[SEMAR BINGUNG'S WEBLOG]:-

Saya sampaikan terimakasih atas kunjungan serta berkenannya mengeposkan komentar di blog saya, dan tidak lupa saya sampaikan pula salam kenal serta salam berbagi. :)

Oh ya, btw mohon maaf apabila komentar saya tidak sesuai dengan topik yang diuraikan dalam artikel tersebut di atas.

Anonim mengatakan...

terimakasih tas kunjungannya.

Posting Komentar

Terimakasih telah mengunjungi blog ini. Jangan lupa komentarnya. Kritik, saran dan bimbingan yang konstruktif sangat diharapkan.

 
Share